Kesehatan dan Sate - Berbicara soal makanan yang satu ini memang jenis makanan yang sangat lezat, yang mana sate merupakan salah satu warisan kuliner di Indonesia, sebagaian besar daerah di indonesia memiliki olahan sate dengan cita rasa khas masing-masing, seperti sate padang, sate lilit, sate madura hingga sate kere, nah perlu anda ketahui bahwa banyak mengkonsumsi sate ada pengaruh buruk yang ditimbulkan karena mengkonsumsi olahan date daging bakar ini.
Menurut penelitian, mengkonsumsi daging yang mengandung HCAs dapat menimbulkan kerusakan DNA serta menjadi pemicu kanker usus besar, payudara, dan prostat. Setelah mengetahui bahaya yang ditimbulkan dari kebiasaan mengkonsumsi sate, lantas apakah para penikmat olahan daging bakar ini harus menghentikan kegemarannya itu? Tidak perlu khawatir secara berlebihan, anda tetap dapat mengkonsumsi sate namun dengan intensitas yang tidak terlalu sering, disarankan maksimal dua minggu sekali.
Kesehatan dan Sate
Selain mengatur intensitas dalam mengkonsumsi sate, teknik pengolahan sate dengan merendam daging terlebih dahulu dalam rempah-rempah dapat menekan efek karsinogen yang dihasilkan selama proses pembakaran sate.Wah apalagi sudah mendekati hari raya idul adha, yang mana dengan ciri khas pasti membuat/memasak sate, itu sudah pasti dilakukan. hehe
Sebuah studi menyebutkan bahwa daging yang dimasak dengan suhu tinggi akan mengakibatkan terbentuknya heterocyclic amines (HCAs) dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs). Perlu diketahui, kedua zat tersebut merupakan pemicu penyakit kanker.
HCAs sendiri terbentuk dari reaksi asam amino dengan creatine yang berlangsung pada suhu lebih dari 176 derajat celcius. Sementara itu, jika anda mengamati proses pembakaran sate akan ada lemak yang menetes ke bara api dan menimbulkan asap yang berhembus ke daging, reaksi tersebut merupakan proses terbentuknya PAHs pada sate.